Selasa, 12 Januari 2010

Beli Mobkas untuk Mudik Melalui Lelang


Banyak cara untuk mendapatkan mobil bekas (mobkas), bisa on the spot ke lokasi penjual (perorangan) atau showroom. Namun, menjelang mudik, harga pasti sudah membubung. Walau begitu, ada yang harganya sedikit murah dalam situasi begini. Konon, itu didapat melalui lelang.

Namun, kondisi sebaliknya bisa dialami, yakni justru mobkas yang diincar tidak murah. Bisa jadi karena kondisi kendaraan masih bagus. Kalaupun harganya lebih rendah dari pasaran, Anda mesti hati-hati.

Agar tidak kecebur, beberapa trik bisa diterapkan.

1. Lelang perusahaan bonafit
Pilih lelang mobkas oleh perusahaan yang kredibilitasnya bisa dipertahankan. Perusahaan yang selalu merawat armada dengan layak.

2. Dekati juru lelang
Ini penting. Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam lelang, paling tidak, Anda mengetahui peta kekuatan pesaing serta angka penawaran tertinggi.

3. Pilih lelang tertutup
Maksudnya, tidak semua peserta lelang bisa melihat tawaran peserta lainnya. Hal ini memengaruhi sisi emosional untuk memberi penawaran lebih tinggi. Lelang ini lebih memungkinkan Anda mendapat harga mobil sesuai harapan.

4. Cermati kondisi mobil
Sebelum proses lelang, peserta diberi kesempatan menengok kondisi mobil. Nah, di situlah ketelitian Anda dituntut. Terutama, berkaitan dengan estimasi biaya rekondisi.

5. Cari mobkas yang dirawat
Usahakan mencari perawatan dari mobkas yang akan dilelang. Informasi bisa diraih melalui juru lelang atau koneksi lain di perusahaan tersebut. Kalau memang dirawat di bengkel resmi, jika memungkinkan, cross check ke bengkel resminya. Mintalah bantuan service advisor di bengkel tersebut untuk menganalisis kondisi mobil.

6. Jangan terpaku jarak tempuh
Mobil untuk operasional memiliki jarak tempuh di atas rata-rata pemakaian normal. Cari info sebanyak mungkin, terutama bagaimana perusahaan memperlakukan armadanya. Pastikan kelengkapan mobil masih dalam keadaan baik.

7. Mobkas tidak banyak tangan
Sebisa mungkin, mobkas tidak dipakai banyak tangan. Dengan begitu, kondisi pasti lebih terawat.

Senin, 04 Januari 2010

Akibat Salah Pasang Part Kopling Suzuki Satria F-150


Mungkin pernah ada yang mengalami kopling Suzuki Satria F-150 minta disetel terus. Jadi, jarak main di tuas kopling minta disetel jauh melulu. Padahal, frekuensi pemakaian terhitung dengan jari.

Sampai mengalami kondisi seperti itu, menurut Sugio, Kepala Mekanik Suzuki Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan karena ada kesalahan pemasangan di bagian part. Kemungkinan, kesalahan urutan pemasangan saat penggantian komponen di rumah kopling.

Contoh, saat melakukan penggantian kampas. Sebaiknya perhatikan posisi urutan part. Terutama ketika memasang laher bambu atau yang biasa disebut laher matahari. Sampai tidak urutan, kinerja kopling tidak sempurna.

Gejala lain, saat perpindahan gigi, semisal dari dua ke netral, terasa keras atau sulit. Menurut Sugio, beda dengan gejala kampas kopling habis.

Seharusnya, laher bambu dipasang setelah stut atau penarik kopling yang berada di rumah kopling.. "Jika pemasangan yang salah dibiarkan saja, akibatnya ada part yang cepat aus," tutur Segio.

Komponen yang aus tersebut bagian penutup kampas kopling. Karena berhubungan langsung dengan stut kopling.